DONGENG
Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi
(terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh). Berfungsi untuk
menghibur, di dalam dongeng juga mengandung unsur pendidikan terutama
pendidikan moral.
Berdasarkan isinya, dongeng dapat digolongkan ke dalam
beberapa jenis, yaitu :
a.
Fabel (cerita
jenaka), yaitu dongeng yang berisi tentang dunia binatang.
Contoh : “Kancil dan Buaya”, “Kancil
Mencuri Mentimun”, “Kera dan Kura”, “Monyet dan Kura-Kura”, dsb.
b.
Legenda, yaitu
dongeng yang berhubungan dengan keajaiban alam, biasanya berisi tentang
kejadian suatu tempat.
Contoh : “Rawa Pening”, “Terjadinya
Danau Toba”, “Tangkuban Perahu”, “Asal-Usul Gunung Merapi”, “Rro Jonggrang”,
dsb.
c.
Mite, yaitu
dongeng tentang dewa-dewa dan makhluk halus. Isi ceritanya tentang kepercayaan
animisme.
Contoh : “ Nyi Roro Kidul”, “Roro
Jonggrang”, dsb.
d.
Sage, yaitu
dongeng yang banyak mengandung unsur sejarah. Karena diceritakan dari mulut ke
mulut, lama-kelamaan terdapat cerita yang bersifat khayal.
Contoh : “Jaka Tingkir”, “Tutur
Tinular”, “Pararaton”, dsb.
e.
Parabel, yaitu
dongeng yang banyak mengandung nilai-nilai- nilai pendidikan atau cerita pendek
dan sederhana yang mengandung ibarat atau hikmah sebagai pedoman hidup.
Contoh : “Si Malin Kundang”,
“Damarwulan”, “Cerita Sepasang Selop Putih”, dsb.
f.
Cerita Jenaka
(Cerita lucu)
Contoh : “Si Kabayan”, “Lebai Malang”,
“Panbalangtamak”, dsb.
UNSUR-UNSUR CERITA
UNSUR EKSTRISIK
- Lingkungan masyarakat
- Agama
- Pendidikan
UNSUR INTRINSIK CERITA
- Tema : suatu konsep pertama dalam sebuah cerita/dongeng. Tema selalu berkaitan dengan kemanusiaan, sosial, kasih saying, kekuasaan, keagamaan, budaya, petualangan, dsb. Tema dapat kita telusuri dari unsur-unsur cerita lainnya, seperti tokoh, alur, latar, amanat, dan unsur lainnya.
- Tokoh dan watak tokoh
Dongeng memiliki
tokoh dengan watak yang sangat beragam. Tokoh beserta watak digambarkan dengan
berbagai teknik, antara lain.
a.
Teknik Analitik,
yaitu pengarang menjelaskan langsung watak tokoh.
b.
Teknik Dramatik,
yaitu watak tokoh diceritakan secara tidak langsung. Dengan ciri-ciri, sebagai
berikut : adanya dialog antar pelaku, reaksi tokoh lain, keadaan fisik tokoh
yang bersangkutan, jalan pikiran tokoh yang disampaikan, dan tindakan tokoh
yang bersangkutan.
3. Latar Cerita
Latar cerita meliputi
:
a.
Latar tempat,
yaitu tempat peristiwa itu terjadi.
b.
Latar waktu,
yaitu kapan peristiwa itu terjadi.
c.
Latar suasana,
yaitu terjadi suasana apa, suasana batin, atau suasana lahir.
4.Alur/ plot/
jalan cerita
5. Sudut Pandang
(point of view)
Sudut pandang menentukan
gaya penceritaan setiap pengarang. Gaya penceritaan pengarang tersebut
bermacam-macam, yaitu
a.
Sebagai orang
pertama (aku, saya)
b.
Sebagai orang
ketiga (dia, ia, atau penyebutan nama orang)
6.Amanat : pesan
yang disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, dan bersifat tersirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar