Pages

Minggu, 28 September 2014

DONGENG

DONGENG

          Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh). Berfungsi untuk menghibur, di dalam dongeng juga mengandung unsur pendidikan terutama pendidikan moral.
          Berdasarkan isinya, dongeng dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis, yaitu :
a.     Fabel (cerita jenaka), yaitu dongeng yang berisi tentang dunia binatang.
Contoh : “Kancil dan Buaya”, “Kancil Mencuri Mentimun”, “Kera dan Kura”, “Monyet dan Kura-Kura”, dsb.
b.    Legenda, yaitu dongeng yang berhubungan dengan keajaiban alam, biasanya berisi tentang kejadian suatu tempat.
Contoh : “Rawa Pening”, “Terjadinya Danau Toba”, “Tangkuban Perahu”, “Asal-Usul Gunung Merapi”, “Rro Jonggrang”, dsb.
c.     Mite, yaitu dongeng tentang dewa-dewa dan makhluk halus. Isi ceritanya tentang kepercayaan animisme.
Contoh : “ Nyi Roro Kidul”, “Roro Jonggrang”, dsb.
d.    Sage, yaitu dongeng yang banyak mengandung unsur sejarah. Karena diceritakan dari mulut ke mulut, lama-kelamaan terdapat cerita yang bersifat khayal.
Contoh : “Jaka Tingkir”, “Tutur Tinular”, “Pararaton”, dsb.
e.     Parabel, yaitu dongeng yang banyak mengandung nilai-nilai- nilai pendidikan atau cerita pendek dan sederhana yang mengandung ibarat atau hikmah sebagai pedoman hidup.
Contoh : “Si Malin Kundang”, “Damarwulan”, “Cerita Sepasang Selop Putih”, dsb.
f.      Cerita Jenaka (Cerita lucu)
Contoh : “Si Kabayan”, “Lebai Malang”, “Panbalangtamak”, dsb.

UNSUR-UNSUR CERITA
UNSUR EKSTRISIK
  1. Lingkungan masyarakat
  2. Agama
  3. Pendidikan


UNSUR INTRINSIK CERITA
  1. Tema : suatu konsep pertama dalam sebuah cerita/dongeng. Tema selalu berkaitan dengan kemanusiaan, sosial, kasih saying, kekuasaan, keagamaan, budaya, petualangan, dsb. Tema dapat kita telusuri dari unsur-unsur cerita lainnya, seperti tokoh, alur, latar, amanat, dan unsur lainnya.
  2.  Tokoh dan watak tokoh

Dongeng memiliki tokoh dengan watak yang sangat beragam. Tokoh beserta watak digambarkan dengan berbagai teknik, antara lain.
a.     Teknik Analitik, yaitu pengarang menjelaskan langsung watak tokoh.
b.    Teknik Dramatik, yaitu watak tokoh diceritakan secara tidak langsung. Dengan ciri-ciri, sebagai berikut : adanya dialog antar pelaku, reaksi tokoh lain, keadaan fisik tokoh yang bersangkutan, jalan pikiran tokoh yang disampaikan, dan tindakan tokoh yang bersangkutan.
3. Latar Cerita
Latar cerita meliputi :
a.     Latar tempat, yaitu tempat peristiwa itu terjadi.
b.    Latar waktu, yaitu kapan peristiwa itu terjadi.
c.     Latar suasana, yaitu terjadi suasana apa, suasana batin, atau suasana lahir.
4.Alur/ plot/ jalan cerita
5. Sudut Pandang (point of view)
Sudut pandang menentukan gaya penceritaan setiap pengarang. Gaya penceritaan pengarang tersebut bermacam-macam, yaitu
a.     Sebagai orang pertama (aku, saya)
b.    Sebagai orang ketiga (dia, ia, atau penyebutan nama orang)
6.Amanat : pesan yang disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, dan bersifat tersirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar