Pages

Selasa, 24 Maret 2015

Tak Selamanya Langsing Itu Indah
            Chika melempar tasnya begitu saja ke atas meja belajarnya . Kemudia ia rebahkan tubuhnya dengan kasar ke tempat tidur . “Niko nyebelin “ makinya kesal .Chika teringat kata – kata Niko di sekolah tadi ketika dia sedang Ia sedang memesan bakso . “ Kamu memesan baksonya setengah mangkok aja ya , say .Kan kamu sudah gemuk “. Begitu komentar Niko tadi siang .Dan beberapa teman yang mendengarnyapun menertawainya . Saat itu Chika ngambek dan langsung meninggalkan kantin ,tak jadi memesan makanan . Tak dipedulikannya Niko yang sibuk setengah mati meminta maaf karena perkataannya telah menyinggung perasaan Cika .
            Berulang kali Chika berusaha meyakinkan dirinya bahwa tak ada yang salah dengan ukuran tubuhnya . Meskipun tubuhnya gemuk tetapi proporsi tingginya masih seimbang .
“ Niko jahaaat “ maki Chika lagi .
“ Chika “ tiba –tiba mama Chika datang membuka pintu kamar Cika dan mengajaknya makan siang . “Cika nggak lapar ma ” jawab Chika .
“ memangnya Chika sudah makan di sekolah ? “ Tanya mama .
Chika menggeleng “ Chika lagi nggak nafsu makan , ma …. “
Chika masih menelungkup di atas tempat tidurnya . Chika menangis kesal karena Niko kekasihnya tega – teganya ikut menghina kelebihan berat badannya . HP-nya berdering . Dari Niko . Sudah sepuluh kali lebih Niko berusaha meneleponnya , tetapi Cika tak berniat menerimanya . Ia masih kesal dengan Niko .
Setelah beberapa lama meratap sendirian ,tiba – tiba Chika bangkit dan berjalan menuju cermin . Ia melihat pantulan bayangan tubuhnya di cermin dan menilai dirinya sendiri . “hm , aku cantik . Mataku indah , hidungku mancung . Apa sih salahnya memiliki tinggi tubuh 168 sentimeter dan memiliki berat 58 kilogram di usia 16 tahun ? “ pikir Chika .Chika kembali memandangi bayangan tubuhnya di cermin . Kemudian ekspresi wajahnya berubah .
Sore harinya , Mama Chika menyampaikan bahwa Niko datang ingin bertemu Dia . Tetapi Chika tidak mau menemuinya dan meminta mamanya untuk menyuruh Niko segera pulang .
Besok paginya Chika bangun pagi sekali . Selesai sholat subuh , Chika langsung memakai pakaian dan sepatu olahraganya . Kemudian Ia jogging keliling komplek .Cika yakin setelah selama satu  jam berlari – lari keliling tempat tinggalnya ,pasti beratnya telah turun sedikit . Agar hasilnya semakin nyata , Chika menolak sarapan dan memilih hanya minum susu saja . Lalu Ia segera bergegas pergi menuju sekolah dan menolak diantar papanya dengan mobil seperti biasanya . Chika lebih memilih berjalan kaki sampai ke ujung jalan rumahnya yang lumayan jauh , kemudian naik angkutan umum . Mama dan papa Chika terheran – heran melihat perubahan sikap Chika .
“ Chika ? “ panggil Niko ketika jam istirahat dan teman – teman Chika telah beranjak pergi menuju kantin . Chika hanya menoleh sekilas kemudian kembali mengalihkan pandangannya dari Niko . Chika berpura – pura sibuk membaca majalah .
“ Chika . . . aku tahu kamu marah banget sama aku . . . aku minta maaf , Chik . . . aku harus minta maaf  berapa kali lagi sampai kamu mau memaafkan aku ? “ permohonan Niko kepada Chika .
“ Ya sudah , kalau kamu bosan minta maaf ,kita putus saja ! “ jawab Chika ketus .
Niko terkejut . Ia beringsut mendekati Chika dan duduk di sampingnya . “ Chika sayang ,jangan putus dong ,aku masih sayang sama kamu .” bujuk Niko .
Chika menoleh dan memandang tajam ke arah Niko .” Kalau saying ,kenapa kamu menghina aku di depan teman – teman ? ,Kamu tega banget ! ,dan itu bukan yang pertama kali !” Chika tanpa ragu menumpahkan kekesalannya kepada Niko .
“ Chika ,Aku nggak bermaksud menghina kamu .Aku cuma sedikit bercanda .jangan sensitif dong .Aku suka kamu apa adanya kok .Kamu cantik ,manis ,baik hati ,sedikit gemuk ,tapi aku suka . . . “ rayu Niko sambil mencoba memberi senyum termanis .
“ Oho . . . jadi aku gemuk yaaa ? “ sahut Chika dengan nada sinis .
“ Eh ,maksudku .. seddikit aja kok … tapi kamu tetep keren kok … “ Niko tak menyerah mencoba merayu Chika agar tak marah lagi padanya . Tetapi Chika tak tergerak sedikitpun .
“ Aku nggak suka kamu meledek aku seperti itu “ sahut Chika  .
“ Maafkan aku Chika ,aku janji nggak akan menggoda kamu lagi deh ,suerrr ! “kata Niko sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya bersamaan .
“ Aku nggak mau langsung menerima maaf kamu ,Buktikan dulu kalau kamu memang benar – benar sudah berubah “ jawab Chika .
“ Baik ,akan kubuktikan Chik. Mm … sekarang kita makan siang dulu yuk ,aku traktir “ ajak Niko .
“ Aku nggak lapar . Kamu makan saja sendiri !” jawab Chika masih dengan nada ketus . Niko mati kutu .Ia tak mampu lagi mengubah pendirian Chika .Dengan penuh penyesalan terpaksa Ia meninggalkan Chika sendiri .
            Siang itu Chika hanya makan buah dan sayur .Tanpa nasi dan lauk pauk .Mamanya menjadi resah melihat kelakuan Chika .” Chika ,apa kenyang kamu hanya makan buah saja ? “ Tanya mama Chika .Chika mengangguk .
“ Kamu kenapa sih ,Chika ? biasanya kamu paling suka steak ayam bumbu teriyaki buatan mama .” Tanya mama heran .
“Chika lagi punya target ,Ma .”
“ Target ? Target apa ?  “
“ Turun sepuluh kilo dalam seminggu .”
“ Berat badan Chika ,Ma.Chika bosan dibilang gemuk !”
“ Chika ,jangan macam – macam ah! .Mana mungkin berat kamu bias turun sepuluh kilo dalam seminggu ?Nanti kamu sakit .Lagi pula ,kamu nggak gemuk kok ,hanya nggak kurus .” kata mama benar – benar cemas .
“ Aaah ,Mama !nggak kurus itu ya berarti gemuk .Uh, sebel !Pokoknya Chika nggak mau makan lagi! “ seru Chika lalu segera beranjak meninggalkan meja makan .
            Sore harinya Chika kembali jogging keliling tempat tinggalnya .Dua jam Ia memaksakan dirinya terus berlari tanpa henti .Kembali ke rumah rasanya lelah sekali dan perutnya mulai terasa lapar .Tetapi tekad Chika terlalu kuat untuk mengalahkan rasa laparnya .Chika tetap tak mau makan walau mamanya telah membujuknya dan telah membuatkan makanan kesukaannya .Mama memandang Chika cemas .Tapi juga tak mampu memaksa Chika untuk makan .
            Malamnya Chika kesulitan untuk menghafal pelajaran sejarah untuk ulangan besok . Perutnya terasa melilit .Dan ternyata Chika juga kesulitan tidur karena semakin malam ,perutnya semakin melilit bahkan berbunyi kruik! Kruik! . “ Hm ,spaghetti buatan mama tadi masih ada nggggak ya ? “ Chika  mulai membayangkan lezatnya makanan kesukaannya itu yang di buat oleh mamanya .
“ Tapi ah ,tidak! Aku nggak boleh tergoda .Sia – sia nanti usahaku .Padahal hari ini beratku turun dua kilo! “ ucap Chika pada dirinya sendiri dengan yakin .
            Gawat! Chika tak ingat satu pun pelajaran sejarahyang dihafalnya semalam .Lebih gawat lagi ,Chika merasa ngantuk sejak tadi pagi .Chika melirik diam – diam kea rah kanan dan kirinya .Sepertinya teman – temannya yang lain lancar mengerjakan soal – soal ulangannya .Chika mulai merasakan efek samping dari dietnya yang terlalu ketat .
“ Ampuuun … kayaknya nilai ulangan sejarahku kali ini bakalan jelek nih! “ keluh Chika pada Mila teman sebangkunya setelah ulangan sejarah hari itu usai .
“ Kenapa memangnya Chik ?ulangan tadi nggak terlalu susah kok .Kamu nggak belajar semalam ? “ Tanya Mila .
“ Aku nggak hafal – hafal . . . “ jawab Chika sedikit resah .
“ Ah , sudahlah! Yuk ,Kita makan dulu .Sudah jam istirahat .Kalau jelek juga kan nanti ada ulangan perbaikan .” hibur Mila .Chika mengangguk .Kali ini Ia menyerah .Perutnya semakin melilit ,karena sejak kemarin belum diisi nasi .Hanya buah dan sayur .”Hm ,makan soto ayam sepertinya enak “ kata chika .
            Gawat! ternyata setelah makan ,perut Chika semakin tak karuan .Ia malah merasa       mual dan ingin muntah .Segera Ia minta izin ke toilet .Dan benar saja! Nasi soto yang dimakannya waktu istirahat tadi keluar lagi .Chika merasa tubuhnya sangat lemas dan pandangannya berkunang – kunang .Dan kemudian Ia tak ingat lagi apa yang terjadi .
            Chika mengerjap – kerjapkan matanya .Ia terbangun .Menyadari tubuhnya tergeletak di atas tempat tidur di ruang kesehatan sekolah . “ Chika kamu sudah sadar ? “ Tanya sebuah suara .Tak lama kemudian Niko datang untuk melihat keadaan Chika .Dan setelah kejadian itu ,Chika dapat mengambil hikmah dari semua perbuatannya itu .Chika menjadi sadar ,ternyata tak selamanya mempunyai tubuh langsing itu indah dan diet yang tidak sesuai aturan itu tidak baik untuk kesehatan .Chika berjanji akan merubah kebiasaannya itu dan akhirnya Chika baikan lagi dengan Niko .




Hanik Masruroh
XII IPA 4


Tidak ada komentar:

Posting Komentar