KASIHANILAH ANAKKU
Dialah
bintang jatuh berwujud raga Dialah
ruh yang terlahir dengan sempurna Dialah
juga titipan dari yang kuasa
Pancaran
matanya sehangat mentari pagi Pancaran
pernyataan kuat untuk diri Adakah
yang utama selain naluri?
Titipan
ini mampu merangkak Titipan
ini mampu berdiri tegak Titipan
ini lebih dari sekedar nyawa dan kerangka
Tak
sebersitpun penilaian atas pembedaan Walau
dicercakan atas kekurangan Dia
sanggup membiarkan
Apakah
yang salah? Ingin
berteriak ia terlalu kaku Terengah
– engah mengejarmu Terjatuh
untuk merangkulmu Adakah agama
dalam hatimu? Tak
kau hirau, terlewatkan dengan terlalu
Apa
salahnya dengan hilangnya kata? Tuhan
menjadikannya pribadi tanpa kata Bisunya
bukanlah tanda kelemahan raga Diamnya
bukanlah karena tak ingin meronta
Mampukah
kau dengar itu? Aku
bangga dengan anakku Anakku
mampu menari, mampu berlari Dia
mampu memahami Dia sanggup menyayangi Kasihanilah
anakku Permata
sang Illahi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar